Jumat, 10 Juli 2015

PAK, JANGAN MENGELUH LAGI..




Sakit Gigi

Bapakku adalah seorang petani di desa. Dari hasil bertani bapak bisa membiayai kebutuhan hidup keluarga. Bahkan ia berhasil membiayai kuliah kami keempat anaknya hingga lulus sarjana. Itu adalah prestasi yang besar yang tidak setiap orang bisa lakukan. 

Saat ini bapakku sudah tua, badannya mulai melemah dan pendengarannya menurun. Giginya mulai goyang dan beberapa sudah tanggal. Maklum usia bapakku saat ini sudah sekitar 70 tahun.

Pernah suatu ketika aku mendengar suara kesakitan bapakku ketika sedang makan malam. Makanan yang dikunyah membuat sakit pada giginya. Kejadian itu berulang sampai beberapa kali. Aku merasa kasihan ketika melihatnya, tetapi aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. 

Suatu saat aku berkata, “Pak, sudah menjadi hal yang umum bahwa ketika usia sudah tua, semua bagian tubuh melemah dan mulai sakit-sakitan. Demikian juga gigi mulai tanggal. Itu adalah hal yang biasa. Jika bapak terus mengeluh dengan gigi yang tanggal atau sakit, maka itu tidak sejalan dengan impian bapak agar dikasih Allah umur yang panjang. Buat apa umur panjang kalau terus merasa menderita? Lain kali jangan mengeluh lagi. Kalo sakit gigi ya sedikit ditahan.”

Sejak saat itu bapakku tidak lagi mengeluh karena sakit giginya.

Sakit Maag

Bapakku juga mempunyai keluhan sakit maag. Kata bapakku kadang perutnya terasa perih. Beberapa saran tetangga untuk minum obat tertentu telah dilakukannya.  Bapak juga telah pergi ke puskesmas untuk berobat beberapa kali. Tetapi sakit maag bapak belum sembuh.

Aku berkata, “Pak, sakit, kesusahan dan kesedihan itu penghapus/penggugur dosa. Dengan sakit itu Allah akan menggugurkan dosa-dosa kita seperti pohon yang menggugurkan daun-daunnya. Jika kita tahu hal itu, paling tidak kita merasa senang dan tenang. Ada sebagian dosa-dosa kita yang kita tidak ketahui lalu dihapuskan oleh Tuhan. Bukankah itu sesuatu yang baik bagi kita saat kita sakit? Jangan banyak  mengeluh karena sakit. Tetapi juga kita berusaha agar sembuh dari sakit karena sakit itu memang tidak menyenangkan.”

Aku mengatakan hal yang demikian agar bapakku bisa lebih sabar dengan sakit yang dideritanya. Jika kita mengeluh karena sakit (ujian yang diberikan Allah kepada kita), maka kemuliaan kita di sisi Allah  akan menurun. Besarnya pahala seseorang itu tergantung seberapa besarnya ujian. Jika kita banyak mengeluh ketika kita sedang sakit ringan (ujian kecil), lalu bagaimana kita nanti akan masuk surga?

Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seseorang muslim ditimpa keletihan, penyakit, kesusahan, gangguan, kegundahan-kegundahan hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan sebagian dari kesalahan-kesalahannya.” (HR. Bukhari)

Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah kamu mencaci-maki penyakit demam, karena sesungguhnya (dengan penyakit itu) Allah akan menghapuskan dosa-dosa anak Adam sebagaimana tungku api yang menghilangkan kotoran-kotoran besi.” (HR. Muslim)

Nabi SAW bersabda, “Jika Allah menghendaki kebaikan untuk seorang hamba-Nya maka Allah akan menyegerakan hukuman untuknya di dunia. Sebaliknya jika Allah menghendaki keburukan untuk seorang hamba, maka Allah akan biarkan orang tersebut dengan dosa-dosanya sehingga Allah akan memberikan balasan untuk dosa tersebut pada hari Kiamat nanti.” (HR. Tirmidzi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar