Minggu, 07 September 2014

KELUARGA DAN BUAH SEMANGKA



Suatu hari seorang Syaikh membeli buah semangka di pasar. Tujuan utamanya, ingin membahagiakan keluarganya. Ketika sampai di rumah, anggota keluarganya marah-marah dan tidak menyenangi semangka itu. Syaikh berkata, “Kepada siapa kalian marah? Kepada penjual? Pembeli? Penanam? Atau  Allah yang menciptakannya?” Syaikh melanjutkan,“Jika kepada penjual, maka ia telah menjual yang terbaik. Jika kepada pembeli, ia telah memilah buah semangka yang baik. Jika kepada penanam, ia telah menanam bibit unggulan. Jika kepada Yang Menciptakan, bertaqwalah dan ridhalah atas segala ketetapannya.” Akhirnya keluarga Syaikh tersebut sadar dan mereka pun mau memakan buah semangka itu. Mereka mengerti, bahwa semangka itu merupakan karunia yang berharga dari sisi Allah bagi makhluk-Nya.

****Sumber : Buku “Jangan Hidup Jika Tak Memberi Manfaat”; Muhamad Yasir;Pustaka Al Kautsar;2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar