Suatu hari seorang
Syaikh membeli buah semangka di pasar. Tujuan utamanya, ingin membahagiakan
keluarganya. Ketika sampai di rumah, anggota keluarganya marah-marah dan tidak
menyenangi semangka itu. Syaikh berkata, “Kepada siapa kalian
marah? Kepada penjual? Pembeli? Penanam? Atau Allah yang menciptakannya?”
Syaikh melanjutkan,“Jika
kepada penjual, maka ia telah menjual yang terbaik. Jika kepada pembeli, ia
telah memilah buah semangka yang baik. Jika kepada penanam, ia telah menanam
bibit unggulan. Jika kepada Yang Menciptakan, bertaqwalah dan ridhalah atas
segala ketetapannya.” Akhirnya keluarga Syaikh tersebut sadar dan mereka
pun mau memakan buah semangka itu. Mereka mengerti, bahwa semangka itu
merupakan karunia yang berharga dari sisi Allah bagi makhluk-Nya.
****Sumber : Buku “Jangan Hidup Jika
Tak Memberi Manfaat”; Muhamad Yasir;Pustaka Al Kautsar;2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar