Minggu, 07 September 2014

PERNIKAHAN MENURUT ISLAM


Rasulullah SAW bersabda, “Jika seorang hamba menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya.” (HR. Thabrani)

Rasulullah SAW bersabda, “Wanita umumnya dinikahi karena empat hal yaitu, hartanya, kemuliaan nasabnya, kecantikannya, dan agamanya. Pilihlah wanita yang beragama, niscaya engkau beruntung.” (HR. Muslim)

Rasulullah SAW bersabda, “Dunia itu perhiasan dan sebaik-baik perhiasan ialah wanita yang salehah.” (HR. Bukhari)

Rasulullah SAW bersabda, “Wanita yang paling besar berkahnya adalah wanita yang paling mudah (murah) maharnya.” (HR. Ahmad, Al Hakim dan Al Baihaqi) 

Rasulullah SAW bersabda, “Jika telah datang kepada kalian lelaki yang kalian rela agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah dengan anak perempuan kalian.” (HR. Tirmidzi)

Rasulullah SAW bersabda, “Carilah mahar kendati cuma cincin dari besi.” (Muttafaq Alaih)

Rasulullah SAW bersabda, “Sejelek-jelek makanan ialah makanan walimah dimana orang yang datang kepadanya (orang fakir) tidak boleh memakannya dan orang yang tidak bersedia datang tapi diundang kepadanya (orang kaya).” (HR. Muslim) 

Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik istri adalah yang menyenangkan jika engkau melihatnya, taat jika engkau menyuruhnya, serta menjaga dirinya dan hartamu di saat engkau pergi.” (HR. Thabrani)

Rasulullah SAW bersabda, “Ketika seorang suami mengajak istrinya ke tempat tidur, lalu ia menolak untuk  mendatanginya, lalu suaminya  tidur dalam keadaan marah atas istrinya, maka malaikat akan melaknati sang istri hingga shubuh.” (HR. Bhukari)

Rasulullah SAW pernah bersabda tentang istri yang dicintainya, “Khadijah beriman kepadaku ketika  orang-orang  mengingkariku. Ia membenarkan ajaranku ketika orang-orang mendustakan. Dan ia adalah perempuan yang selalu membantu perjuanganku dengan harta kekayaan ketika orang-orang tiada mempedulikan.” (HR. Ahmad)

Aisyah ra bercerita, “Aku biasa mandi berdua bersama Rasulullah SAW dalam satu bejana.” (HR. Bukhari)

Rasulullah SAW bersabda, “Suami menjadi pemimpin bagi keluarganya, dan ia bertanggung jawab atas keluarga yang ia pimpin. Seorang istri pemimpin di rumah suaminya, dan ia akan diminta pertanggungan jawab atas apa yang ia pimpin.” (Muttafaq Alaih) 

Rasulullah SAW bersabda, “Istri mana saja yang meninggal dunia sedang suaminya ridha padanya, niscaya ia masuk surga.” (HR. Tirmidzi) 

Haram bagi suami menggauli di duburnya. Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa yang bercampur dengan istri yang sedang haidh atau di duburnya, atau datang kepada tukang tenung (ramal), lalu ia mempercayai apa yang dikatakan kepadanya, maka sungguh ia telah kafir kapada Kitab yang diturunkan kepada Muhammad.” (HR. Ibn Majah) 

Dari Jabir ra, bahwa orang-orang Yahudi berkata, “Apabila seorang suami mencampuri istrinya di qubul (vagina)-nya dari arah belakang maka akan lahir anak yang juling matanya.” Kemudian turunlah ayat: “Istri-istri kamu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok tanam itu darimana saja kamu kehendaki.” (Muttafaq Alaih)

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa membiasakan diri ber-istighfar, pasti Allah jadikan baginya penyelesaian dari setiap masalahnya, jalan keluar dari kesempitan yang menimpa dirinya, dan memberinya rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka.” (HR. Abu Daud) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar