Waktu saya sedang menunggu untuk shalat dhuhur,
terdengar suara yang tidak asing bagi saya. Ia seorang pensiunan tentara dengan
pangkat terakhir Mayor. Saya langsung teringat 'oh pak ini (A) pindah tugas
lagi ke sini.'
Saya sudah mengenal Pak A beberapa bulan yang lalu.
Biasanya ia datang ke masjid bersama cucunya dengan membawa tongkat terbuat
dari logam untuk kekuatan. Kalau shalat biasanya ia duduk. Ia pernah mengatakan
kepada saya bahwa fisiknya sudah tidak kuat jika shalat berdiri. Sesekali ia
menyuarakan adzan di masjid. Saat saya datang kadang saya membantunya
mengembalikan mic ke tempat semula. Pak A ini agak sulit untuk bergerak.
Beberapa bulan terakhir saya tidak lagi melihat Pak A.
Dulu ia pernah berkata akan pulang ke rumahnya di Periok. Saya tidak tahu dimana
itu, tapi bayangan saya di Tanjung Periok.
Pak A pernah berkata kepada saya bahwa ia tinggal di
rumah anaknya di dekat masjid untuk momong cucu. Memang benar, saya melihat ia
sangat akrab dengan cucunya yang masih TK. Kalau ke masjid biasanya cucunya
juga ikut. Cucunya itu duduk di sebelahnya.
Hanya saja ia tidak setiap saat momong cucu. Ia harus
berbagi jadwal dengan besannya Pak B. Dalam bulan ini saya selalu bertemu Pak B
ketika shalat. Kadang Pak B ini ditunjuk sebagai imam shalat. Selama ini saya
belum pernah melihat cucunya ikut Pak B. Tapi menurut saya itu bisa terjadi.
Saya mengenal Pak B juga tetapi saya tidak pernah
bicara. Beliau seorang pendiam. Saya hanya tahu bahwa ia seorang pensiunan
guru. Itupun bukan informasi langsung, tetapi informasi dari orang lain.
Sebenarnya saya mengenal Pak B lebih dahulu. Tetapi ya
itu hanya tahu saja. Termasuk dimana ia tinggal. Suatu saat Pak B menghilang
dan saya tidak kemana. Saya berpikir bahwa ia sudah pergi dan tidak kembali.
Saya baru tahu cerita yang sebenarnya dari Pak A,
bahwa Pak B itu adalah besannya. Mereka berbagi jadwal kunjungan untuk momong
cucu mereka.
Saat Pak A mengajak saya untuk salaman, saya sangat
senang. Dalam hati saya berkata, "Selamat datang Pak. Pindah tugas
lagi.....!"
hebat sekali. menarik ceritanya
BalasHapus