Seorang teman di Facebook sebelah menuturkan cerita di
inbox saya. Ia seorang wanita yang sudah bersuami. Usia 31 tahun dan menikah
selama 8 tahun. Ia menjadi penjahit (belajar sendiri) segala pakaian di
rumahnya sendiri. Saya pernah bertanya. Wanita ini tidak pernah merasa
menderita karena mematuhi nasehat ibunya. Berulangkali saya mengatakan 'Salut'
kepadanya. Apa yang dia ceritakan selalu baik.
Menurut saya ini sangat menarik untuk diketahui banyak
orang. Tidak biasanya. Lalu saya terinspirasi untuk memuatnya di wall saya.
Mudah-mudahan ini menjadi pelajaran juga bagi teman-teman yang lainnya.
Terutama bagi anda kaum wanita. Bisakah kalian seperti wanita ini?
Sebenarnya pembicaraan kami sangat panjang.Jika dimuat
semua terlalu banyak. Lalu saya hanya mengutip sebagian yang saya anggap
penting.
Berikut penuturan Fulan Y dalam inbox saya:
Saya bukan siapa-siapa. Saya hanya melakukan apa yang
menurut saya benar. Dengan bekerja di rumah seperti ini. Sesibuk apapun saya,
saya masih bisa melayani suami ketika beliau di rumah. Saya bangga bisa
menyiapkan secangkir kopi sebelum beliau bangun. Bisa ambilkan makan tiap
waktunya beliau makan. Bisa siapkan pakaiannya ketika beliau mandi. Saya
bahagia dengan itu.
Satu lagi nasehat ibu yang masih saya ingat dan pegang
kuat sampai sekarang adalah "Sesukses sukses nya perempuan. Sehebat
hebatnya dia. Di dalam rumah tangga tetaplah seorang istri. Janganlah melampaui
batasanmu. Ada suami yang tetap akan memimpin.”
Keluarga kecil kami dulu pernah melalui masa sulit.
Bertahun-tahun suami saya tidak bekerja. Jadi untuk semua urusan dari hasil
kerja saya. Tetapi alhamdulillah kami tidak pernah bertengkar sekali pun.
Karena bagi saya tidak masalah dari sisi mana rezeki itu datang. Saya hanya
berdoa setiap saat semoga pintu rezeki suami di buka. Dan alhamdulillah.
Akhirnya allah menjawab doa saya.
Dalam masa sulit itu insyaallah saya yakin saya tidak
melupakan kewajiban saya untuk melayani suami.
Ketika saya berada dalam keadaan ekonomi sulit saya
tetap berusaha dan diam. Saya tidak mau mengeluh kepada suami. Saya tidak ingin
membuat nya bersedih. Karena dengan belum mendapatkan pekerjaan itu sudah
menjadi beban buat beliau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar